Blogging 2025: Worth It atau Cuma Buang Waktu?
Apakah blogging masih worth it tahun ini? Banyak yang mikir kalau blogging udah nggak relevan lagi, kalah sama TikTok, Instagram, atau AI yang kini merajai landskap pencarian.
Tapi faktanya, blogging masih sangat menguntungkan di 2025. Bedanya, cara mainnya udah berubah jauh. Nggak cukup lagi dengan spamming artikel yang useless atau buat PBN sebanyak-banyaknya.
Kalau menurut pengalaman saya kuncinya sekarang ada di satu hal: kenal banget sama audience kita. Kalau kita bisa ngerti siapa mereka, apa kebutuhan mereka, dan tetap relevan dengan semua perubahan digital yang super cepat, Yes.
Blogging masih tetap worth it. Baca deh penjelasan saya di bawah.
Apa yang buat blogging masih worth it?
1. Karena search masih jadi sumber trafik terbesar buat bisnis
Coba deh lihat contoh nyata: Tokopedia.
Trafik terbesar mereka datang bukan dari iklan berbayar, tapi dari trafik organik alias pencarian di Google.
Artinya, orang masih banyak banget yang datang lewat mesin pencari. Nah, blogging juga punya peluang yang sama besar kalau kita bisa main di konten organik.
Secara logika gak mungkin juga kan tiba-tiba organik trafik hilang.
2. Karena orang masih melakukan pencarian
Menurut Google, lebih dari 5 triliun pencarian dilakukan tiap tahun. Angka ini luar biasa besar dan jelas menunjukkan kalau orang masih menjadikan Google sebagai tempat utama untuk nyari informasi. Selama orang masih searching, peluang blog buat hadir di depan mereka akan selalu ada.
3. Karena Google masih jadi pemegang market share terbesar
Berdasarkan data Statcounter Global Stats (Juli 2025), Google masih memimpin market share mesin pencari dunia dengan angka 86,96%. Jadi selama Google masih jadi raja search engine, blogging tetap punya panggung besar buat berkembang.
Pendekatan SEO di tahun-tahun mendatang
Sebagai seorang blogger & praktisi SEO dari tahun 2012 berikut adalah pendekatan yang bisa dipraktekkan dalam beberapa waktu mendatang menurut saya:
1. Mulai fokus ke audience
Ini langkah pertama yang wajib banget. Sebelum bikin blog, kita harus benar-benar ngerti siapa audience kita.
Apa goals mereka, apa yang bikin mereka frustrasi, sampai keraguan apa yang mereka punya. Dari situ baru kita bisa bikin konten yang bener-bener membantu.
Jadi bukan lagi ngejar jumlah artikel, tapi ngejar kualitas yang bisa bikin audience puas dan balik lagi ke blog kita.
2. Tetap relevan dengan setiap perkembangan
Dunia digital itu dinamis banget. Teknologi berubah cepat, tren juga terus bergeser. Kalau kita berhenti belajar, blog kita pasti akan ketinggalan.
Makanya, relevansi itu kuncinya. Ikuti perkembangan, update cara main, dan terus adaptasi biar blog kita nggak ditelan zaman.
Yang paling kerasa sih perkembangan dan perubahan di hari ini tentu saja adalah AI. Bayangkan kalau dulu itu mau nulis harus benar-benar dibuat secara manual, dari riset sampai kepada penulisan.
Di hari ini mah tukang sayur yang lewat di depan rumah aja bisa nulis artikel dengan AI.
3. Gunakan pendekatan holistik
Sekarang blogging nggak bisa berdiri sendiri. Konten kita harus hadir juga di platform lain tempat audience nongkrong, entah itu TikTok, YouTube, atau media sosial lain.
Tujuannya bukan sekadar eksis, tapi untuk memperkuat kehadiran kita di banyak channel. Dengan begitu, blog jadi pusat informasi, sementara platform lain jadi jalur distribusi yang saling mendukung.
Kesimpulan
Kalau kamu memang serius mau bangun blog di 2025, jangan ragu untuk terus melangkah. Setiap tulisan yang kamu buat adalah investasi jangka panjang yang bisa memberi hasil kalau dikerjakan dengan konsisten. Jangan terlalu banyak mikir teori, yang penting mulai dulu dan terus perbaiki di jalan.
Kalau saya dari tahun 2012 sampai hari ini tetap bisa maka kamu juga pasti bisa.
Biar langkahmu lebih jelas, kamu bisa baca panduan lengkap yang sudah saya tulis di sini: Cara Buat Blogspot versi 2025 (super lengkap).
Posting Komentar